PURBALINGGA || PERWIRANEWS.COM — Di tengah perkembangan zaman dan gelombang informasi yang semakin cepat, masyarakat modern kini semakin haus akan kisah-kisah inspiratif dan reflektif yang tidak hanya menyentuh sisi intelektual, tetapi juga menggugah nurani. Salah satu media yang berhasil menjawab permasalahan itu adalah hadirnya sebuah podcast eksklusif yang digelar di J-Shelter, sebuah ruang kreatif dan diskusi publik yang terletak di Jalan Kopral Tanwir, Komplek Ruko UPTD Logam, Purbalingga Lor.

Podcast tersebut bukan sembarang bincang-bincang, namun publik disuguhkan sebuah perbincangan mendalam bersama seorang sosok yang telah lama malang melintang di dunia jurnalistik dan organisasi kemasyarakatan — Mas Agung, wartawan senior sekaligus pemilik media online Real Investigasi, serta mantan Ketua Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Purbalingga.

Podcast berdurasi 45 menit itu menjadi ruang terbuka untuk mengulik perjalanan panjang Mas Agung — dari awal mula menapaki dunia pers, hingga saat ini menjadi salah satu figur yang dihormati karena keteguhan sikap dan idealismenya dalam menjaga marwah jurnalistik dan nilai-nilai kemanusiaan.

Awal Perjalanan Seorang Wartawan

Mas Agung memulai kisahnya dengan mengisahkan masa-masa awal yang penuh tantangan. Menjadi jurnalis lokal bukan perkara mudah, terlebih di era ketika alat liput masih sangat terbatas dan akses informasi seringkali tersendat oleh birokrasi atau kepentingan tertentu. Ia menyebut bahwa profesi wartawan, terutama di daerah, kerap dihadapkan pada berbagai rintangan — mulai dari tekanan ekonomi, keterbatasan dukungan teknis, hingga tuntutan sosial dan ancaman-ancaman dari pihak luar.

Namun justru dalam keterbatasan itulah mental dan karakter Mas Agung ditempa. “Menjadi wartawan itu bukan sekadar menulis berita, tapi bicara soal nyali, idealisme, dan tanggung jawab moral terhadap publik. Banyak risiko yang harus dihadapi, mulai dari ancaman, intimidasi, hingga tekanan mental,” ungkapnya dengan nada yang tenang namun penuh makna.

Ia mengaku pernah mengalami sejumlah tekanan dan ancaman serius ketika mengangkat kasus-kasus sensitif. Bahkan ada yang sampai mengancam Nyawa dan ancaman penjara.

Namun semua itu tidak menyurutkan semangatnya. Justru pengalaman tersebut mempertebal keyakinannya bahwa pers harus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Membangun Media Online Sendiri : Real Investigasi

Salah satu tonggak penting dalam perjalanan karier Mas Agung adalah ketika ia memutuskan untuk mendirikan media Online nya sendiri : Real Investigasi. Media online ini ia rintis dengan tekad untuk menyajikan jurnalisme yang tajam, berimbang, dan menyentuh akar permasalahan sosial yang sering kali luput dari pemberitaan media.

Real Investigasi berdiri sebagai media yang tidak hanya mengejar klik dan viralitas, tetapi berusaha menghadirkan laporan-laporan investigatif yang mendalam, dengan pendekatan humanis dan penuh integritas. Mas Agung dan timnya terjun langsung ke lapangan, menggali fakta, mewawancarai narasumber secara langsung, dan menelusuri data demi menyajikan berita yang benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

“Bagi saya, jurnalisme bukan hanya soal menyampaikan informasi, tapi juga menggerakkan hati dan pikiran. Kita tidak hanya menulis berita, tapi juga menciptakan perubahan,” tegasnya.

PSHT : Pondasi Nilai dan Jiwa Satria

Di balik keteguhan dan ketajaman Mas Agung sebagai jurnalis, ternyata tersimpan pondasi kuat yang ia bawa dari pengalamannya selama aktif di PSHT. Ia tidak hanya menjadi anggota, tetapi juga sempat memimpin sebagai Ketua Cabang PSHT Purbalingga, sebuah organisasi yang dikenal tak hanya sebagai perguruan pencak silat, tetapi juga sebagai lembaga pembinaan karakter dan persaudaraan.

Menurut Mas Agung, nilai-nilai yang ia peroleh dari PSHT — kejujuran, keberanian, keikhlasan, dan semangat persaudaraan — sangat berperan penting dalam membentuk jati dirinya sebagai seorang wartawan. “PSHT bukan hanya soal pencak silat, tapi tentang membentuk karakter. Mental seorang kesatria. Dan itu sangat saya rasakan manfaatnya ketika saya menghadapi tantangan di dunia jurnalistik. Kita diajarkan untuk tidak takut menghadapi kebenaran dan selalu bersikap adil,” ungkapnya.

Bagi Mas Agung, menjadi wartawan sejati sama halnya dengan menjadi seorang pendekar : tidak mudah terpengaruh oleh tekanan, tidak mudah tergoda oleh kepentingan sesaat, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keadilan.

Podcast sebagai Media Edukasi dan Refleksi

Podcast bukan hanya menjadi ajang curhat atau nostalgia, melainkan juga menjadi ruang edukasi yang hidup dan inspiratif, terutama bagi generasi muda yang ingin mengenal lebih dalam dunia jurnalistik atau berminat menekuni aktivitas sosial dan organisasi.

Podcast ini sekaligus menjadi pengingat bahwa di tengah kemajuan teknologi dan derasnya arus informasi, jurnalisme yang bermartabat dan organisasi yang berbasis nilai-nilai luhur tetap menjadi pondasi penting bagi kehidupan sosial yang sehat dan beradab.

Penutup : Sosok yang Menginspirasi

Mas Agung bukan hanya seorang wartawan. Ia adalah saksi hidup dari kerasnya dunia informasi dan juga pejuang yang tetap teguh memegang prinsip di tengah gempuran zaman. Ia membuktikan bahwa kekuatan pena dan ketulusan hati bisa berjalan beriringan. Bahwa organisasi kemasyarakatan seperti PSHT bukan hanya wadah latihan fisik, tetapi juga medan pembentukan mental dan moral.

Dengan semangat yang menyala dan tutur kata yang bersahaja, Mas Agung meninggalkan pesan mendalam bagi siapa pun yang mendengarnya: “Jika kita ingin dunia berubah menjadi lebih baik, maka kita harus mulai dari diri sendiri — dengan keberanian, dengan kejujuran, dan dengan cinta.”

Pewarta : Handy Arif Oktavianto, SH.