PURBALINGGA || PERWIRANEWS.COM – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Purbalingga menyelenggarakan acara pelatihan bertajuk “IKM Berdaya Saing Kabupaten Purbalingga Tahun 2025”, yang digelar pada hari ini, Rabu 23 April 2025, pukul 09.00 WIB, bertempat di Komplek Gedung Pendopo Kabupaten Purbalingga.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Daerah dalam mengembangkan potensi Industri Kecil Menengah (IKM) lokal agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, serta mampu bersaing di tingkat regional maupun nasional.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Purbalingga, H. Fahmi Muhammad Hanif, yang hadir bersama Wakil Bupati, Dimas Prasetyahani,SE.,MM.

Turut hadir juga dalam kesempatan ini Kemenperin Direktur IKM LMEA, Ibu Ir. Dini Hanggandari M.Si., dan pendamping Ketua tim kerja IKM Alat Angkut, Dr. Irvan Kuswardana, ST., MM, dan TU IKM LMEA, Luthfi Ikhlasiano, serta turut hadir anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Bapak H. Rofik Hananto, yang secara khusus memberikan apresiasi terhadap inisiatif pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan sektor industri kecil dan menengah di Kabupaten Purbalingga.

Selain itu, Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinperindag Kabupaten Purbalingga, Bapak Johan Arifin, S.Sos., M.Si., dan para pejabat struktural dari Dinperindag serta dinas terkait di lingkungan Kabupaten Purbalingga, menunjukkan sinergi lintas sektoral dalam memajukan perekonomian daerah.

Menjawab Tantangan Industri Lokal dengan Inovasi dan Segmentasi Pasar
Dalam sambutannya, Bupati Fahmi menyoroti tantangan yang tengah dihadapi oleh Kabupaten Purbalingga, khususnya dalam sektor industri bulu mata dan rambut palsu yang selama ini menjadi salah satu identitas unggulan daerah, serta berbagai sektor IKM lainnya yang mulai merasakan tekanan dari ketatnya persaingan pasar global. Ia menyampaikan bahwa untuk tetap bertahan dan berkembang, para pelaku IKM harus mampu melakukan inovasi dan pembaruan, baik dari sisi produk, strategi pemasaran, hingga model bisnis.

“Jangan hanya membuat produk yang sudah banyak tersedia di pasaran. Harus ada pendekatan berbasis kebutuhan pasar. Apa yang dibutuhkan masyarakat hari ini? Itulah yang harus dijadikan dasar dalam menentukan bidang usaha,” tegas Bupati Fahmi.
Ia memberikan contoh konkret dengan menyebutkan peluang usaha makanan sehat rendah gula untuk penderita diabetes. Menurutnya, produk seperti sereal rendah gula memiliki peluang besar karena menjawab kebutuhan pasar yang sangat spesifik, namun dengan modal yang relatif kecil dan proses produksi yang mudah.

“Potensi penerimaan pasar harus dianalisis lebih dahulu. Seberapa besar pasar sasarannya, bagaimana pengemasan produknya, cara memasarkan dan mengambil pasar tersebut. Ini semua adalah poin-poin penting yang harus dipertimbangkan oleh pelaku IKM,” ujarnya.
Ragam Industri Kreatif Lokal Hadir dalam Acara
Pelatihan ini juga menjadi ajang kolaborasi dan diskusi antar pelaku IKM dari berbagai sektor. Hadir dalam acara ini perwakilan dari industri minuman dan makanan olahan, industri batu akik Klawing yang khas, pengrajin sapu glagah, pengolah kayu dan batok kelapa, serta pelaku industri logam dan otomotif, termasuk produsen knalpot khas Purbalingga yang telah menembus pasar nasional.

Kehadiran para pelaku industri ini menjadi bukti nyata bahwa Purbalingga menyimpan keragaman potensi ekonomi kreatif yang sangat besar. Namun, seperti yang disampaikan oleh Bupati Fahmi, semua potensi ini perlu dikembangkan dengan pendekatan berbasis strategi pasar dan pemanfaatan teknologi.

Dukungan Pemerintah : Digitalisasi dan Pemasaran Global
Sebagai bagian dari program jangka panjang penguatan sektor IKM, Pemerintah Kabupaten Purbalingga melalui Dinperindag berkomitmen untuk memberikan pelatihan digital marketing kepada pelaku usaha kecil dan menengah. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelaku IKM dalam memahami dan memanfaatkan teknologi informasi untuk memasarkan produknya ke pasar yang lebih luas, termasuk melalui platform e-commerce dan media sosial.

“Kami akan terus memberikan dukungan nyata, mulai dari pelatihan, fasilitasi pemasaran, hingga bantuan promosi agar IKM di Purbalingga bisa naik kelas dan mandiri secara ekonomi,” kata Bupati Fahmi.
Ia juga menekankan pentingnya kemandirian industri manufaktur lokal, di mana pelaku usaha tidak hanya bergantung pada pasar lokal, tetapi juga mampu mengakses pasar luar daerah hingga internasional dengan produk yang kompetitif.

Harapan untuk Masa Depan
Menutup sambutannya, Bupati Fahmi menyampaikan harapannya agar program IKM Berdaya Saing Kabupaten Purbalingga Tahun 2025 ini benar-benar membawa dampak positif dan berkelanjutan bagi masyarakat, tidak hanya dalam bentuk peningkatan pendapatan, tetapi juga penciptaan lapangan kerja, penguatan ekonomi keluarga, dan pemberdayaan komunitas industri rumahan.

Ia mengajak seluruh pihak, baik pelaku industri, pemerintah, hingga legislatif, untuk bekerja bersama mewujudkan visi besar Purbalingga sebagai kota industri kreatif dan inovatif berbasis potensi lokal.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Kabupaten Purbalingga kini bersiap melangkah lebih maju, menjadikan IKM bukan hanya sebagai tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga sebagai pilar penting pembangunan daerah di masa depan.
Pewarta : Handy Arif Oktavianto, SH.







